Kamis, 09 Februari 2017

Pembuatan Lukis Kaca


Selasa, 24 Januari 2017

Teknik Pembuatan Lukis Kaca


            Mengecat/melukis kaca adalah kegiatan yang sangat menyenangkan terutama karena kaca merupakan kanvas yang bagus, karena permukaannya halus, memancarkan cahaya dengan indah, dan para seniman mempunyai banyak pilihan dalam hal pengecatan/pelukisan kaca. Jika teman sekalian ingin belajar dasar-dasar mengecat/melukis kaca, bisa disimak postingan kami ini.




1.    Membuat Desain Gambar.

Membuat Desain Gambar tidaklah semudah yang kita perkirakan, karena gambar-gambar gaya Cirebon memiliki ragam hias yang spesifik. Untuk itulah sebaiknya mencari contoh gambar yang baku, seperti Motif Wayang misalnya. Motif Wayang yang kita pilih pindahkan ke kertas gambar lain yang ukurannya sudah ditentukan. Kemudian buatlah ragam hias dengan mengkombinasikan Mega Mendung atau Wadasan sebagai hiasan depan maupun latar bagian belakang. Ketika jadi maka Wayang akan dikelilingi ragam hias khas Cirebonan yang menarik dan siap diisi cat dengan gradasi warna yang dipilih.


2.    Memindahkan Gambar ke Media Kaca.

Memindahkan Gambar ke Media Kaca dengan meletakan kertas desain dibalik kaca dan memindahkannya dibagian muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontour (garis gambar) yang dibuat haruslah lentur tanpa tyerputus-putus, agar nati ketika diiisi cat maka kontour itu sebagai pembatas yang mampu menahan lelehan cat basah. Gaya Klasik pada Lukisan Kaca Cirebon garis gambar bisa bermacam warna karena menggunakan pena dengan cat langsung. Berbeda dengan Gaya Modern yang menggunakan rapido dalam pembuatan kontour (garis Gambar) hanya berwarna hitam.


3.    Mengisi Cat pada bidang gambar.

   Mengisi Cat pada bidang gambar yang telah berisi kontour-kontour , maka warna pertama yang dipoleskan diatasnya (dengan catatan bahwa kita telah menentukan Warna Gelap ke Terang atau sebaliknya). Hati-hati agar tidak menabrak batas garis (tidak meleber keluar garis), polesan haruslah halus dan konstan (dengan tekanan kwas yang sama). Jika warna pertama selesai, biarkan beberapa menit untuk mengeringkan cat. Kemudian lakukan kembali pengecatan dengan warna kedua dan seterusnya hingga selesai. Harus diingat Gradasi warna khas Cirebonan akan tampil indah jika tidak saling bercampur, artinya garis warna tegas, sama tebal dan sesuai urutan warna.


4.    Mewarnai Ragam Hias.
Mewarnai Ragam Hias biasanya setelah selesai mewarnai objek utama, hal ini agar dapat memberikan nuasa warna yang mempunyai image 3 dimensi. Teknik seperti ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih tua dan tegas untuk ragam hias bagian depan objek. Sementara ragam hias bagian belakang objek, lebih ditekankan pada warna-warna bias, yang memberikan kesan jauh sehingga image 3 dimensi dapat terpenuhi. Ornamen Mega Mendung harus diletakan dibagian atas, yang dimaksudkan untuk memberikan kesan langit dan awan. Dan Ornamen Wadasan diletakan dibagian bawah atau dasar yang memberikan kesan tanah atau bebatuan. Singkatnya Objek Wayang akan dikelilingi ragam hias bagian bawah, atas , depan,belakang , kiri dan kanan, sesuai dengan aturan teknik melukis kaca Cirebonan umumnya.

5.    Membuat Latar Bagian Belakang Gambar (Background).

Latar Bagian Belakang (Background) diperuntukan untuk mengisi kekosongan bagian belakang untuk mendapatkan gambar yang terkesan penuh, Biasanya menggunakan 2 (dua) cara, pertama dilakukan pada media kaca yang sama dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua itulah yang memberikan kesan 3 Dimensi, karena ada jarak diantara kaca dan tripleks penutup. Umumnnya gambar yang dibuat sebagai background berupa polesan semprotan phyloc beragam warna dan tipis atau menggunakan bantuan tali rafia yang diususun berjejer dan disemprot phyloc warna.

6.    Memasang Bingkai.

Memasang Bingkai pada umumnya sama dengan pemasangan bingkai pada lukisan lainnya. Bingkai akan dipasang ketika Lukisan kaca yang dibuat sudah cukup kering. Pemberian penutup tripleks yang berisi gambar background harus diberikan jarak beberapa milimeter dari kaca berisi gambar utama. Bingkai bagian belakang yang telah tertutup harus diberi lakban agar rapih dan jan gan lupa gantungan plus talinya di pasangkan.


Demikian secara singkat dan sederhana Teknik Melukis Kaca secara sederhana , mudah-mudahan bermamfaat bagi anda dan dapat dipraktekan dirumah anda.


LUKISAN KACA

             


              Di semester ke empat ini, untuk pelajaran seni budaya siswa siswi di SMAN 1 Metro mendapatkan pembelajaran tentang seni lukis kaca. Sebenarnya apa sih seni lukis kaca itu?


            Lukisan Kaca adalah salah satu kesenian tradisional Cirebon yang mampu bertahan hingga saat ini. Tema dan gaya Lukisan Kaca Cirebon dipengaruhi budaya China, Islam dan cerita wayang.

       Konon sejak abad ke 17 Masehi, lukisan kaca telah dikenal di Cirebon bersamaan dengan berkembangnya ajaran Islam di pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, lukisan kaca sangat terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa “lukisan kaca kaligrafi” dan berupa “lukisan kaca wayang”.

            Pengaruh Islam yang disebarkan oleh para Wali juga ciri khas dari Lukisan Kaca Cirebon. Bahkan setelah pengaruh China, gambar-gambar yang dihasilkan seniman tradisional selalu berhubungan dengan Islam seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat-ayat Alquran dan Hadist. Ciri khas lukisan kaca Cirebon adalah Kaligrafi, Wayang dan Batik Cirebon.

Teknik melukis kaca gaya Cirebon sangat unik, yaitu dengan melukis di kaca bagian belakang. Tahapan maupun teknik melukis dilakukan secara terbalik. Obyek yang terdapat di bagian depan dibuat terlebih dahulu. Begitu seterusnya, hingga latar belakang obyek sebagai penutup atau tahap akhir dalam melukis. Teknik ini tentu saja sangat berbeda dengan pelukis non-Cirebon yang melakukannya seperti melukis di atas kanvas, hanya saja medianya diganti dengan kaca. Inilah keunggulan dan daya tarik Lukisan Kaca asal Cirebon. Cat yang digunakan untuk melukis di kaca ini sama seperti cat untuk melukis di media kanvas. Pelukis kaca ini menempatkan semacam kayu panjang di antara lukisannya, untuk menyangga tangannya agar tidak menyentuh lukisan yang baru dipoles. Teknik melukis kaca makin menguat dan menjadi tradisi melukis yang melekat di masyarakat Cirebon.

            Pada tahun 1960-an nasib para seniman Lukis Kaca pun mulai merana. Namun, awal 1980-an, kembali Lukisan Kaca menggeliat dan mengalami perkembangan yang bagus. “Sejak itu, sejumlah seniman kaca mulai menyadari bahwa seni tradisional ini perlu dikembangkan dan dilestarikan.”

Selasa, 17 Januari 2017

Test~

*just checking this blog*

Image result for kawaii face
© Mic Check 1 2 3
Maira Gall